Senin, 29 Desember 2014

On 09.36 by Unknown in , ,    No comments
Taman Sukasada Ujung yang terkenal sebagai istana air (water palace), merupakan situs bersejarah peninggalan Kerajaan Karangasem yang terletak di Dusun Ujung, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Jaraknya sekitar 5 km dari Amlapura (ibu kota Kabupaten Karangasem) atau sekitar 60 km dari Denpasar. Istana air yang indah ini dibangun pada tahun 1919, pada masa pemerintahan Raja I Gusti Bagus Jelantik, dan diresmikan penggunaannya pada tahun 1921.

Taman Sukasada merupakan tempat peristirahatan raja-raja Bali pada jaman dulu. Obyek wisata di Bali yang satu ini memiliki keindahan seni arsitektur bangunan dengan latar belakang lautan yang meneduhkan mata. Lokasi Taman Sukasada berada di tepi pantai sedangkan jalan raya menuju taman berada di ketinggian. Setiap wisatawan yang datang kesana bisa menyaksikan betapa mengagumkan budaya Bali di Sukasada.

Sesuai predikatnya sebagai istana air, Taman Sukasada Ujung memiliki tiga buah kolam yang besar dan luas. Di tengah kolam I, di sisi paling utara, terdapat bangunan utama yang disebut “Bale Gili” yang dihubungkan dengan jembatan menuju arah selatan. Di tengah-tengah kolam I terdapat patung-patung dan pot-pot bunga. Di sebelah barat kolam I, di tempat yang agak tinggi terdapat bangunan berbentuk bundar, yang disebut “Bale Bunder” yang difungsikan sebagai tempat untuk menikmati keindahan taman dan panorama alam di sekitarnya. Jika cuaca sedang cerah, dari Bale Bunder ini pengunjung bisa melihat pemandangan Gunung Agung, lautan biru, hingga Gunung Rinjani Pulau Lombok di kejauhan Di sebelah barat laut Bale Bunder, pada areal terasering yang tinggi terdapat bangunan persegi empat panjang yang disebut “Bale Lunjuk”. Ada sekitar 107 anak tangga menuju bangunan ini dari arah timur. Di tengah kolam II, di sisi selatan kolam I, terdapat bangunan yang disebut “Bale Kambang.” Bangunan ini dulunya berfungsi sebagai tempat jamuan makan untuk para tamu kerajaan.

Di sebelah timur kolam II, terdapat kolam III yang disebut “Kolam Dirah” dan merupakan kolam pertama yang dibuat oleh Raja Karangasem. Di areal sebelah utara taman, di tempat yang tinggi terdapat patung “warak” (badak) dan juga patung “banteng” yang dari mulut kedua patung tersebut air memancur keluar menuju kolam. Dan sekitar 250 meter di sebelah utara taman ini tedapat sebuah pura bernama “Pura Manikan” yang juga dibangun oleh Raja Karangasem.
 
Bangunan utama Taman Sukasada Bali berupa gazebo, yaitu rumah kecil tanpa dinding yang dikelilingi oleh kolam air. Gazebo Taman Ujung berada pada kurang lebih 20 meter dari jembatan tempat memasuki kawasan taman. Pemandangan alam dari gazebo sungguh mengagumkan. Bila wisatawan berdiri di atas gazebo maka mereka bisa menyaksikan deburan ombak laut lepas. Beberapa pilar berukuran tinggi dan besar berada tak jauh dari gazebo.

Untuk mencapai pilar tersebut, wisatawan harus menaiki anak tangga yang jumlahnya ratusan buah. Pemandangan ini akan mengingatkan kita pada kuil-kuil kuno jaman Romawi dan Yunani. Kondisi Taman Sukasada sangat bersih dan terawat. Beberapa bangunan antik seperti gazebo dan pilar-pilar megah tersebut menambah daya tarik pariwisata Bali. Ya, taman Sukasada merupakan perpaduan beberapa pemandangan wisata alam, yaitu tempat wisata pantai, pemandangan persawahan yang hijau, kolam air yang menyejukkan mata, dan perpaduan gaya seni arsitektur.

Adapun kendala yang dapat menghambat berkembangnya objek wisata budaya ini yaitu, fasilitas penunjang pariwisata yang belum memadai. Seperti Fasilitas Restoran misalnyanya. Selama ini para pengunjung, baik domestik maupun mancanegara,  kesulitan meski hanya untuk mendapatkan satu kaleng air mineral di Taman Ujung. Jangankan restoran yang representatif, sekedar warung pun nyaris tak ada.
Selain itu fasilitas seperti kios-kios souvenir yang mestinya harus ada di objek wisata sekelas Taman Ujung. Kendati ada tapi masih belum memadai.  Di sisi timur yang menjadi satu dengan tempat parkir, memang sudah dibangun beberapa kios yang awalnya diharapkan bisa membangkitkan kreatifitas warga di sekitar Taman Ujung. Namun kenyataannya tidak demikian. Masih belum maksimalnya tingkat kunjungan wisatawan sepertinya membuat warga enggan untuk mencoba peruntungan memanfaatkan kios-kios yang dibangun pemerintah daerah tersebut.


Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut ada beberapa hal yang dapat kita lakukan, seperti membangun komplek kios-kios dan rumah makan disekitar objek wisata tersebut. Kemudian meyakinkan masyarakat untuk ikut berpartisipatif dalam pengembangan objek wisata tersebut. Karena dalam mengembuangkan suatu objek wisata diperlukan suatu kerja sama tidak hanya diantara pengelola-pengelola objek wisata tersebut, melainkan juga dengan pemerintah dan  masyarakat setempat, oleh karena itu kerjasama diantara komponen-komponen tersebbut sangat diperlukan. Contoh kecilnya, hal tersebut dapat dilakukan dengan menyediakan lapak dengan harga sewa yang sedikit lebih murah, sehingga dari masyarakat sendiri tertarik untuk mencoba, yang mana dalam perkembangannya dapat ditingkatkan sesuai dengan progress dari objek wisata itu sendiri. Sehingga diharapkan nantinya antara aspek social dan ekonomi daerah setempat dapat berjalan seimbang.

 

0 komentar:

Posting Komentar